10 CONTOH PUISI PENDIDIKAN TERBAIK PUISI Contoh Puisi Bertema Pendidikan dan Guru - Sobat-sobat semua pastilah sudah mengetahui pentingnya arti pendidikan bagi manusia. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting karena pendidikan merupakan alat dan sarana yang bisa digunakan untuk membuka gerbang ilmu pengetahuan. Dalam proses membuka ilmu pengetahuan ini, proses belajar lah yang bisa menjadi kunci pokok para pembelajar untuk selanjutnya menghimpun ilmu pengetahuan yang ada. Pendidikan memiliki banyak tujuan. Salah satu tujuan pendidikan sendiri yang paling pokok adalah adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang diharapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran. Oke Sob, untuk lebih memotivasi belajar sobat semua untuk mencapai pendidikan yang lebih berkarakter dan berkualitas, berikut kami sajikan 10 Puisi Pendidikan Terbaik yang bisa sobat simak dan dalami maknanya.. Silahkan disimak dulu ya..! BUKU Kau tempatku menabur ilmu... Kau jendela di hidupku... Kau tempatku goreskan jutaan pena... Namun, terkadang orang mengabaikannya... Kau tertumpuk deraian debu... Buku ... Kau tempatku berbagi rasa.... Meski engkau hanya diam membisu... Lembaran demi lembaran yang terisi... Tertancap keindahan ilmu menawan... Terselip kata demi kata... Yang mengisi hari-harimu... Buku... Kau tempatku goreskan pena... Goresan pena kini tertancap di badanmu... Jutaan kata kini terlukis di badanmu... Kau tempatku lukiskan keindahan... Kau tempatku berbagi kesakitan.... Buku... Kau yang mengajariku arti kehidupan... Tiada pantas hidup ini kulewati... Tanpa engkau di sisiku... Kau guru yang hanya bisa diam membisu... Namun, kau memberikan jutaan ilmu yang tersimpan di setiap lembaran... Puisi Karya Susiska Arum APA KABAR PENDIDIKAN NEGERIKU Sampai kini saya tidak tahu Apakah titel sarjana nan dibangga-banggakan ayahku dulu Dapat menyambung lambungku, istriku dan anak-anakku Tujuh Belas tahun sudah segudang uang di lumbung keringat ayah-ibuku Kuhabiskan di meja pendidikan Namun saya tetap tidak mampu memberi anak-anakku sesuap makan Tujuh belas tahun sudah kuhabiskan waktuku di ruang gerah sekolah dan kuliah Namun tidak memberiku otak brilian dan keterampilan nan sepadan Aku hanya terampil menyontek garapan temanku Aku hanya terampil membajak dan menjiplak karya negeri orang Aku terampil mencuri ide-ide bukannya mencipta Apa kabar pendidikan negeriku Adakah kini kau sudah berbenah Sehingga anak cucuku akan bisa merasai sekolah nan indah Dan masa depan nan cerah? Puisi Karya Dian Hartati PESAN DARI GURU Dengan tertatih-tatih Kau kayuh sepeda tua itu Dengan nafas terengah-engah Kau sandarkan di pagar tua Anakku, aku datang Tak bawa mobil mewah Tak bawa rupiah Tapi aku punya cinta Cintaku begitu besar Lebih dari sepeda tua itu Tahukah kau Aku sangat menyanyangimu Ini daerah terpencil Tapi jangan kau berpikiran kerdil Bangkitlah ... Berjuanglah ... Kau harus bisa taklukkan Gedung-gedung pencakar langit itu Hancurkan kebodohanmu Bangkit dari tidurmu Raih mimpi Gapai prestasi Aku hanya orang tua Yang tak berarti apa-apa Tapi aku punya cinta Cinta untukmu begitu besar Lebih dari sepeda tua itu TAK MAU JADI ORANG BODOH Seorang anak kecil Berjalan dengan kaki telanjang Menapaki jalan berbatu Terasa sakit menusuk kaki Aku ini juga manusia Yang punya nyawa Sama sepertimu Yang punya rasa Sama sepertimu Tapi kau tak punya hati Kau punya mata Tapi tak melihat Kau punya telinga Tapi tak mendengar Kau punya segalanya Tapi tak merasa Lihat dirimu Uang kau hambur-hamburkan Lari dari gudang ilmu Tak kau ingat begitu banyak tetesan peluh Dan air mata yang membasahi tubuh itu Aku beda dengan kau Aku tak punya sepertimu Tapi aku tak mau jadi orang bodoh sepertimu Aku ingin punya banyak ilmu Aku adalah aku Bukan kau HARAPAN YANG KANDAS Aku berjalan menyusuri jalan setapak, Pada sebuah pemukiman Tempat sejumlah anak bangsa Berteduh dari rintikan air hujan Mencoba menghindar dari terik panasnya matahari Tempat yang sering mereka sebut 'Rumah' Saat aku berjalan, Ku lihat anak bangsa Dengan seragam kumuh yang dikena Tanpa alas kaki yang melindungi Membuat kakinya tak jarang terkotori cipratan lumpur di sisi jalan Tapi semangatnya menuntut ilmu, Seperti api yang menyala-nyala Dan takkan pernah padam Aku kembali berjalan, Sesaat ku dengar rintihan anak bangsa "Ibu, Bapa, Aku ingin sekolah seperti mereka. Aku juga punya impian, harapan dan masa depan," rintihnya. Tapi apa daya, kedua orangtuanya hanya mampu diam seribu bahasa Pemimpinku, Pemerintahku, Apa kalian tak melihat? Kesusahan menyelimuti anak bangsa Apa kalian juga tak mendengar? Rintihan anak bangsa yang haus akan pendidikan Apa mungkin kalian terlalu sibuk? Terlalu sibuk memanjakan harta dan terlalu sibuk bermain dengan uang-uang kalian Atau mungkin kalian lupa? Tiap kali janji manis kau ucapkan Di depan ribuan pasang mata yang menyaksikan Tak ingatkah kalian, wahai para petinggi negara? Anak bangsa bagian dari rakyat Karena rakyat kalian memimpin Karena rakyat kalian jadi pemimpin Walau hanya satu suara dan satu kepercayaan dari tiap rakyat Tak sadarkah kalian, 'satu' pun bermakna Karena takkan ada 'seribu' tanpa 'satu' Pemimpinku, Pemerintahku, Tak sadarkah? Rakyat telah pertaruhkan segalanya Dari impian, harapan, hingga masa depan Tapi apa balasan dari tiap 'satu' suara dan 'satu' kepercayaan yang rakyat pertaruhkan? Hanya sebatas tipuan dan angan-angan yang nampak 'mustahil, jadi kenyataan Aku hanya berharap Suatu saat, negeri ini Negeri yang kini padam Kan kembali terang benderang JANGAN MALAS MEMBACA Sesobek kertas sudah diberikan Seuntai tulisan pula berada di dalamnya Duhai anak yang malang Mengapa engkau diam saja? Mengapa kertas itu cuma kau simpan? Sungguh tidak sedikit angan-angan terpendam Ilmu maha luas sudah tertuliskan Tapi sayang kau enggan membaca Dunia demikian luas ilmu pula demikian terbentang Sungguh dunia sudah bicara, Kau mau tahu isiku? Kau mau mengerti apa menyangkut dunia ini? Malang beribu malang kau enggan membaca Duhai anak yang malang Bangkitlah kini Pengetahuan luas sudah menantimu Lawanlah jiwa kotormu itu Tuk mencapai impianmu BUKU Buku … Kau adalah sumber ilmu Dimana aku belajar dan membaca Dari aku tak tahu sampai tahu Buku … Kau adalah jendela ilmu Jendela menuju kehidupan yang lebih sukses Menuju kehidupan yang lebih indah Halaman demi halaman Lembar demi lembar Kubaca dengan serius Hingga aku lupa waktu Terimakasih buku Engkau temaniku Dari kecil hingga besar Tuk menggapai cita-citaku Puisi Karya Erni Ristyanti GURUKU PAHLAWANKU Sinar pagi yang cerah.. Membuat aku bergegas untuk berangkat sekolah Sungguh senang hari ini Demi mendapat ilmu aku rela berjalan kaki untuk meraih suksesku Gurulah yang memberiku ilmu Gurulah yang menyemangatiku Gurulah yang membimbingku Tanpa ilmu aku takkan sukses tidak ada guru tidak ada pula ilmu Terima kasih guru Kaulah guru terhebat bagiku kaulah pahlawanku pahlawan tanpa tanda jasa Jika suatu saat nanti aku sudah menjadi sepertimu aku akan memberikan ilmu yang kau berikan kepada ku untuk mereka yang membutuhkanku Guru jasamu akan selalu kukenang Puisi Karya Cindy Agustin IBU GURUKU TERSAYANG Ibu Guru … Kau yang telah mendidikku Kau yang telah menasehati ku Dalam keadaan bingung Ibu Guru … Engkau adalah pahlawanku Engkau bagaikan penyelamatku Engkau tulus mengajariku Ibu Guru … Terima kasih atas semua jasamu Aku sayang padamu Seperti kau menyayangiku PAHLAWAN PENDIDIKAN Jika dunia kami yang dulu kosong tak pernah kau isi Mungkin hanya ada warna hampa, gelap tak bisa apa-apa, tak bisa kemana-mana Tapi kini dunia kami penuh warna Dengan goresan garis-garis, juga kata Yang dulu hanya jadi mimpi Kini mulai terlihat bukan lagi mimpi Itu karena kau yang mengajarkan Tentang mana warna yang indah Tentang garis yang harus dilukis Juga tentang kata yang harus dibaca Terimakasih guruku dari hatiku Untuk semua pejuang pendidikan Dengan pendidikanlah kita bisa memperbaiki bangsa Dengan pendidikanlah nasib kita bisa dirubah Apa yang tak mungkin kau jadikan mungkin Hanya ucapan terakhir dari mulutku Di hari pendidikan nasional ini Gempitakanlah selalu jiwamu wahai pejuang pendidikan Indonesia Gimana Sobat? Puisi yang bertema pendidikan panjang dan pendek diatas sangat inspiratif dan memotivasi kan ? Motivasi dalam belajar memang harus selalu kita tumbuhkan karena terkadang kita di ninabobokan dengan hiburan yang dangkal semata dan tidak memiliki kandungan motivasi hingga menjadikan kita berjalan ditempat. Betul tidak Sob?
Sumber:
^_^ Blog Karya Sastra Bermanfaat ^_^
Tiada ulasan:
Catat Ulasan